temankuhidupku

temankuhidupku

Senin, 25 Maret 2013

aku secret admirer ?

*send*
sial , aku mengutuk diriku sendiri sambil menatap miris ke arah ponsel yang bertuliskan informasi bahwa pesan singkat telah sukses terkirim .
berkali-kali aku melirik ke arah jam yang tergantung manis di kamar , jam 12 tepat , senyumku masih miris . Perasaan cemas tiba-tiba merasuki jiwa , tdk ada balasan membuatku makin terasa bodoh !
dini hari dia pun menjawab pesan singkat itu , dia mengucapkan terimakasih atas puisi ulangtahun yang aku kirimkan semalam saat itu aku benar-benar tersenyum lega karena ternyata dia tidak mengetahui bahwa akulah yang mengirimkan puisi itu ya .. puisi bodoh berisi ucapan selamat ulangtahun sekaligus mengenai perasaanku , apa-apaan ini ? aku mencoba menjadi seorang secret admirer ? aku benar-benar tidak percaya !
ya , apapun itu setidaknya dia tidak mengetahui siapa aku sebenarnya :)

tetapi ternyata posisiku tidak seaman yang ku kira , dia sangat-amat penasaran mengenai identitasku dan yah , dia mampu menebak namaku !!
senatural mungkin aku mencoba menyembunyikannya , dalam sunyi aku tersenyum getir , menertawakan kebodohanku sendiri . ya , kebodohan dan kepengecutanku .
dia tidak menyerah , dia tetap yakin bahwa aku adalah si pengirim puisi bodoh itu , dan aku masih tetap mempertahankan posisiku .
sungguh pengecut bukan ?  

terus-terusan seperti ini , menyimpan dalam diam , dalam kerahasiaan , bergeming dalam keadaan statis yang menyedihkan .
menjadi seorang wanita bodoh yang hanya bisa memperhatikan dia dari jauh , yang selalu berusaha mengubah ekspresi wajahnya senatural mungkin ketika dia ada didekatku . Entah sudah berapa  banyak gerak-geriknya yang terekam sempurna dalam benakku . Semua yang ia lakukan bahkan hal teremeh sekalipun merupakan sesuatu yang menghibur bagikku, ketika aku memperhatikannya , segala kerumitan dan kepenatan aktifitas sekolah seakan sirna saat itu juga , aku suka suara tawanya aku suka saat dia menyebut namakku aku suka saat dia tersenyum simpul kepadakku walaupun aku tau senyum itu tidak memiliki makna apapun baginya . Sepenggal kisah ini memang sangatlah klasik dia ada disana , didepanku , berhadapan dengaku , tersenyum kepadaku namun dia terasa jauh bagiku seakan ada penghalang yang tidak bisa aku singkirkan , sungguh menyedihkan !

aku hanya takut dia akan semakin menjauhiku jika dia mengetahui yang sebenarnya , aku takut semua kejujuranku malah akan menghancurkan segalanya dan malah membuatnya tidak merasa bebas dalam bergerak .

"maaf aku tidak jujur ,
maaf aku telah benar-benar menyayangimu
 
aku pikir keadaannya akan lebih baik dan menyenangkan jika kau tidak mengetahui siapa aku 
pagi ini aku melihat mentari itu lagi
lebih cerah dari biasanya
lebih hangat dari biasanya
lebih bersahaja dari biasanya

Tuhan , tidakkah semua ini terlalu pagi untuk aku dapatkan ?
 
disudut sana pandangan mataku terpaku
memperhatikan segala macam gerak geriknya
mencoba membaca mata bulatnya
mata yang memancarkan semangat
mata yang memberikan kehangatan setiap kali aku memandangnya  
 
Tuhan , mengapa harus kepada dia pandangan ini berlabuh ?  

 aku masih memaatung
mencoba memikirkan dalam-dalam mengenai perasaan ini
perasaan aneh yang selalu merasuki tubuhku
perasaan yang menumbuhkan kenyamanan setiap kali berada didekatnya

Tuhan , mengapa harus dia ?

semakin keras aku menyangkal
semakin kuat pula perasaan ini    
aku lelah untuk bertanya , aku lelah untuk mencari jawaban
yang aku tau ,
aku nyaman berada dalam situasi seperti ini
tejebak dalam permainan yang dibuat oleh perasaanku sendiri
cukup-hanya-memandangimu-sudah-lebih-bagiku

Tuhan , jagalah perasaan ini
aku tidak ingin ada yang mengetahui selain aku dan Kau
keadaannya akan jauh lebih baik jika tetap seperti ini
berpayung sunyi tanpa ada yang mengetahui

secret admirer

Ddalam gelap, aku tak bisa melihat sebiru apa langit itu.

Aku terlalu nyaman dengan rahasia ini. Aku menyelipkan perasaanku di antara keseharianku. Aku memilih sendiri. Menyepi. Membenci diri yang tak bisa jujur padamu.

Sesungguhnya, aku tak tahan lagi. Semakin besar kurasa jarak di antara kita. Kau semakin sulit kuraih—dengan atau tanpa sunyi di bibirku ini. Dan aku mulai bosan dengan gelap. Jenuh dengan segala rahasia.

Karenanya, hari ini, kuputuskan untuk berterus terang padamu. Bertanya dengan segenap tetes keberanianku, “Maukah bersamaku menikmati birunya langit hari ini?


by: sasa

Jumat, 01 Maret 2013

worst than sad huny :)

 seakan aku berhenti menapas untuk sepersekian detik .
sebuah alat elektronik berukuran  115 x 66 x 10.5 mm itu pun masih tergenggan di tanganku semuanya seakan tabu , aku bermimpi ? ku sapukan pandanganku menjauhi layar alat elektronik tersebut . sayang , ini bukan mimpi:)

apa rasanya , jika semua yang kau rasakan baik2 saja ternyata menyimpan sebuah rahasia menyakitkan tanpa kau ketahui , aku tidak berbicara tentangmu tapi tentang kita . tanganku pun mulai berwarna pucat pasi dicampur keringat yang mulai keluar dari pori-pori telapak tanganku itu . aku mulai takut kehilanganmu , aku takut semua terjadi lagi .
memoriku pun kembali pada saat kita masih mengenakan seragam putih dengan rok berwarna biru tua , semua kejadian yang mengehempaskanku begitu saja , semua kejadian yang membuat jarak diantara kita , semua luka yang masih berbekas hingga kini . 
semuanya berhasil kau sembunyikan dengan lihai , semuanya berhasil kau sandiwarakan dengan sempurna .
kita sama-sama mengetahuinya dan kita sama-sama mengelabui perasaan masing-masing , kau dan aku persis tahu itu .

aku tidak membicarakan tentang cinta , aku membicarakan tentang kita .
aku marah , marah pada keadaan bukan pada mu .
aku lelah , lelah mengikuti alur ini . 
aku ingin kembali ke masa dimana kita masih mengenakan seragam putih dengan rok berwarna merah cerah , karena saat itulah kau seutuhnya sahabatku :")